Lawang Sewu Semarang
Orang Semarang belum pernah ke Lawang Sewu (*pintu seribu)... Itu Saya, 37 tahun lebih tinggal di Semarang tapi baru "ngeker-ngeker" (*istilah orang jawa yang berarti mencari sesuatu sampai ke bagian terdalam) sekarang karena butuh bahan buat ditulis. Padahal dulu jaman SMA hampir tiap hari pulang sekolah jalan kaki lewat di depan Lawang Sewu. Waktu itu kenapa nggak tertarik sama sekali ya? Padahal waktu itu belum bayar tiket masuk, masih gratis. Sekarang untuk tiket masuk per orang harus bayar Rp 10.000,-, belum lagi sama guide tournya. Walau begitu tetap ramai pengunjung, apalagi di akhir pekan.
Kali ini Saya tidak akan membahas masalah sejarah Lawang Sewu. Jika teman-teman pengen tahu sejarahnya bisa buka wikipedia. Disitu udah komplit banget ya. Trus apa nih yang mau dibahas? Baiklah, Saya mencoba menuliskan tentang Lawang Sewu dari sudut pandang Saya pribadi sebagai orang Semarang yang sering dengar ceritanya dan bolak-balik lihat kalau pas lewat di Jalan Pemuda.
Apa yang menarik?
Arsitektur bangunan yang unik. Dimana uniknya? Ternyata Si Arsitek yang orang Belanda ini ngerti banget kalau Kota Semarang ini cuacanya panas dan jaman dulu belum ada kipas angin, apalagi AC. Jadi Dia mendesain ruangan supaya sirkulasi udaranya lancar dengan membuat pintu dan jendela yang besar-besar dan banyak. Sebenarnya jumlah daun pintu nggak nyampe seribu kok, klo nggak percaya bisa dibuktikan. Trus, ada lagi ruangan bawah tanah yang penuh genangan air itu ternyata berfungsi sebagai pendingin ruangan. Dengan adanya air di bawah lantai, maka udara panas di dalam ruangan bisa dinetralisir. Kemudian, ruangan di lantai 3 yang mirip kapal terbalik, kosong, nampak tidak difungsikan sebagai ruangan khusus ternyata bermanfaat untuk menyerap panas dari atas atap genteng. Sehingga panas cukup tertahan di lantai 3. Jadi walaupun Anda sedang disana pada siang hari yang cuacanya panas ngentar-ngentar (*panas pake banget), tetap terasa sejuk.
Model Pintu dan Jendela di Lawang Sewu
Ruang Bawah Tanah
Jalan masuk menuju ruang bawah tanah |
Terowongan bawah tanah |
Lorong di dalam terowongan |
Jaman SMA pernah dengar isu kalau ruangan bawah tanah ini merupakan terowongan yang tembus ke beberapa tempat sekaligus, seperti jalur underground gerilya waktu penjajahan. Setelah dilakukan penelitian oleh ahlinya, ternyata tidak terbukti. Sempet percaya juga lho, namanya juga ABG.
Lantai Tiga
Tangga Menuju Lantai 3 |
Ruangan Lantai 3 |
Wisata sejarah terutama tentang perkeretaapian dan salah satu ikon wisata terbaik di Kota Semarang. Kalau belum ke Lawang Sewu belum mampir ke Semarang. Sangat cocok untuk wisata segala umur ya. Sesuai fungsinya sekarang, Lawang Sewu menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Semarang.
Ini adalah bekas kuburan masal dari para tahanan perang yang tiap malam jumat masih diberi sesaji sampai sekarang |
Spot foto yang menarik, tidak hanya bagi penggemar fotografi, masyarakat awampun bisa kok dapat hasil foto yang keren. Gimana caranya? Gampang kok, tinggal pakai jasa guide tour yang disediakan disitu. Mereka tidak hanya mendampingi kita saat berkeliling, tapi mereka juga ahli foto lho. Sudah sangat paham betul dari mana diambil dan pose seperti apa. Itu cerita Saya dengan guide tour Saya waktu itu lho. Mudah-mudahan guide yang lain juga SOPnya sama.
16 comments
Sukaaaak sama fotonya. Unch unch banget. Kereeen say
ReplyDeleteSemua foto2 mas guide yang handle, pasrah bongkokan kitanya...
Deletekece mbaaa... selamat officially dot com 😁
ReplyDeleteThanks ya say😘😘😘
Deletebagus artikelnya.. enak dibaca :-)
ReplyDeleteMakasih😘
DeleteHanya mencoba menyampaikan dari sudut pandang pribadi...
Btw itu yang ruang bawah tanahnya pernah buat uji nyali ya mbak??
ReplyDeleteIya betul...
DeleteHehehe... mau nyoba ikut uji nyali juga???
Fix, makasih banget ini, Teh, jadi tahu aku Lawang Sewu itu, kmren baru aja aku ngoobrolin ini, pengen bisa kesana.. Biar bisa bereksis ria foto di sini..hehe
ReplyDeleteBtw, salam kenal ya..
Sipp...
DeleteAku follow y kak😁
nice pic...sukaaak
ReplyDeleteThanks ya cin, langsung cusss...
DeleteCantik tapi serem bangunannya. Yg di bagian atas tuh banyak memedinya. Hihi
ReplyDeleteIh... sotoy mbk Uut nih...😓 Emang bisa liat y mbk?🙄
DeleteWuih, ternyata Lawang Sewu keren. Arsitekturnya pada zaman itu sudah ok banget ya.
ReplyDeleteLihat foto-foto bangunannya di akhir postingan jadi agak kurang konsen,
Fokus jadi tertuju sama mbaknya yang ada dalam foto itu. Hehehe...
Salam kenal mas Narto☺️
DeleteTerima kasih sudah mau berkomentar...